Minggu, 08 Mei 2016

Rencana Ilahi


Tiada siapa mengetahui rencana ilahi
Selain Ia yang memberi
Saat ku termanggu sendiri
Tiada siapa peduli
Ku renungi nasib ini
Bagaikan di ambang mati
Ku pasrah dalam lena
Menanti jemputanNya
Berjuta impian seakan telah sirna
Dalam sekejap  mata
Relakan Ku pergi mengembara
Jauh menempuh perjalanan kesana
Walau penuh duka derita
Biarlah disini tinggal cerita

Kamis, 28 Januari 2016

Takdir


Banyak kata yang terucap sia-sia, 
Namun tak dapat diserap oleh hati. 
Ini adalah permainan dalam hidup. 
Dan aku yang tersesat didalamnya. 
Yang ku inginkan kamu, bukan yang lain. 
Tapi, takdir itu seperti petir. 
Dapat datang dan menyambar seketika, 
Tanpa aku dan kamu tahu. 

Takdir bukan seperti air, cinta dan rasa.
Yang bergulir dan mengalir sekehendak hati. 
Jangan kamu tanya berapa ribu sesal 
yang mengendap di dasar hatiku.
Takkan dapat kau hitung dengan jemarimu
Ingin rasa ini menyentuh awan, 
tapi kaki ku masih menginjak bumi. 
Bagaimana aku bisa? 

Kamu dan aku bukan masalah jarak dan waktu.
Semua karena takdir dan ketidak berdayaanku. 
Kini, biarlah aku mengecap rasa pahit itu sendiri. 
Di bumi tempatku berpijak kini, 
Diatas tanah yang mulai mengering 
Untuk melihatmu bahagia 
Aku tak akan berpaling atau bergulir. 

Cinta bukanlah rasa yang dapat ditepis
Semuanya tersimpan rapat, tak terusik. 
Kini siapa yang dapat menjawab? 
Begitu banyak hal mustahil 
ingin kumiliki di dunia ini. 
Kini siapa yang harus disalahkan? 
Apakah aku dan persaanku? 
Ataukah kamu dan keegoisanmu?

Takdir......
Alasan diri  dalam pilihan terbaik.
Kurasa kamu sudah menerima takdirmu
Tanpa perlawanan, tanpa kata, tanpa melihat
Bagaimana bisa kau bersikap seacuh itu? 
walau kini aku sudah merelakanmu,
 Keacuhanmu kian menyiksaku. 

Kau ingat padaku hanya ketika mentari terbit, 
Dan melupakanku disaat mentari telah tenggelam. 
Seiring dengan pudarnya warna jingga di langit, 
Detik demi detik itu sedikit demi sedikit 
Kau mulai melupakanku dan akhirnya tak mengingatku sama sekali

Rabu, 30 Desember 2015

jelang harapan




Dua ribu lima belas memanis terhias  di mejaku
Banyak kenangan terlingkar dalam kalender
Dengan tinta rindu
Biarlah kenangan pilu tersapu oleh waktu
Aku sudah menanggalkan seluruh kisah lalu
Lembar baru akan menghiasi seluruh aksaraku
Bersama rindu yang tak  pernah mencipta pilu
Aku tak ingin lagi keliru
Bahagialah yang aku tuju
Dan engkaulah alasan yang aku tuju
Dua ribu enam belas
Selamat jalan dua ribu lima belas...
trimakasih sudah menghiasi mimpiku....



Terkadang arti cinta itu hadir...
Saat jarak memisahkan
Saat pikir membayangkan
Saat hati mendambakan
Saat jiwa merindukan

Terkadang arti sayang itu hadir...
Saat merasa kehilangan
Saat membutuhkan pelukan
Saat membutuhkan sandaran
Saat mendambakan kehangatan

Sabtu, 15 Agustus 2015

terdiam


wajahmu selalu ada dalam benakku
senyummu menghiasi relungku
aku yang telah kandas dihati mu
aku yang larut di dalam pusaran jiwamu

orang  berkata kau adalah jodoh ku
kata hatiku kau adalah malaikat ku
selalu menjaga dalam kesucian cinta
engkau wanita pembawa kunci surga bagiku

ribuan canda dan tawa terukir begitu indah
dalam suka dan duka kita lalui bersama
tak pernah sedikitpun engkau berkeluh kesah
semua karena ketulusan hatimu

disaat kau jauh sendiri di sana
disaat kau  berharap aku kembali
aku hanya bisa diam.. tanpa arti
aku hanya tertunduk merenung

betapa pedih apa yang kurasa saat ini
tapi tak seperih apa yang kau rasakan
betapa besar sayangku padamu
tapi tak sebanding dengan pengorbananmu

maafkan aku wahai hatiku
maafkan aku yang tak pernah lagi seperti dulu
maafkan aku wahai cintaku
maafkan aku yang telah menghianatimu

tiada sikap yang bijak selain menyayangimu
tiada waktu yang tepat selain bersamamu
tiada hal yang bersinar selain kesetiaanmu
tiada kata yang indah selain mencintaimu

Aku sayang kamu....

Jumat, 14 Agustus 2015

Purnama


Terima kasih untuk yang kesekian kalinya
Setia menemani  mimpiku
Saat kuterbangun dan menyadari
Banyak nikmat Tuhan yang patut disyukuri

Kukatakan padamu, 
Untuk simpan rapat rahasia 
Yang kubisikkan dimalam itu..
Malam indah dan sinarmu begitu sempurna
Dimana cerita kita tidak akan pernah berakhir, 
Karena Purnama akan selalu ada
tetap pada setiap waktunya..

Sabtu, 25 Juli 2015

Cinta terlarang


Sejenak ku berpindah ke ruang yang redup..
Kupikir seribu kali tentang kebenaran rasa ini…
Tak ada yang membenarkan…
Kenapa harus ada rasa 
yang seharusnya tak pernah ada…
Karena keberadaanya jatuh di saat yang salah..
Bersemi di musim yang tak semestinya…
Dan tak selayaknya mekar berkembang  
Ku mencoba bermain dengan fantasi..
Mengabaikan tentang kenyataan..
Siapa saya …siapa kamu…
Kita sama sama telah dimiliki…
Dan akan lebih banyak lagi yang tersakiti..
Jika tak segera diakhiri…
Maaf cinta terlarangku…
usaikan saja kisah ini segera