Tuhan, kau selalu permainkan aku.
Kau buatku kuat, lalu kau ambil kekuatanku,.
Kau hapus duka,
memberiku tawa &bahagia,
Tapi sedetik kemudian kau gores luka di relung terdalam jiwa
Mungkin aku memang tak pantas meminta,
Tapi Tuhan, jangan permainkan hatiku seperti kisah dalam drama.
Aku lelah..
Terlalu sering kau buat hatiku remuk redam
ketika sebelumnya kau buatnya tentram.
Lalu kembali kau buat padam.
Tuhan, hatiku kini telah rapuh,
Terlalu sering kau buatnya luluh
Aku takkan mampu lagi, pasrah dalam derita....
cinta itu jangan seperti "Nobita" yg gampang nangis dan putus asa Jangan seperti "Giant" yang penuh emosi Jangan seperti "Shizuka" yang lemah. Cinta itu seperti "Doraemon" penuh keajaiban
Minggu, 30 Januari 2011
Sabtu, 29 Januari 2011
Aku disini
Kala semua bintang tertutup kabut
pijarmu menyilaukanku
bayangmu menyadarkanku
menemaniku dalam gelap nan kelam
Ketika dirimu merindu
aku terdiam terhenyak dan terpaku
lidahku kelu dan aku membisu
hanya kamu yang ada di benakku
Jangan hapus senyum itu
jangan buang kenangan di hatimu
aku tak pernah pergi
aku masih disini...untukmu .......
aku hanya manusia biasa
dan kau sang dewi yang terlalu sempurna
tetes airmata mu adalah goresan luka untukku
senyummu menjadi surga bagiku
pijarmu menyilaukanku
bayangmu menyadarkanku
menemaniku dalam gelap nan kelam
Ketika dirimu merindu
aku terdiam terhenyak dan terpaku
lidahku kelu dan aku membisu
hanya kamu yang ada di benakku
Jangan hapus senyum itu
jangan buang kenangan di hatimu
aku tak pernah pergi
aku masih disini...untukmu .......
aku hanya manusia biasa
dan kau sang dewi yang terlalu sempurna
tetes airmata mu adalah goresan luka untukku
senyummu menjadi surga bagiku
Harapanku
pernah kulihat nyiur di pantai....
berdiri tegar menantang badai....
walau ombak datang menerjang....
tetap teguh seperti karang......
pernah ku dengar nyanyian surga....
mengalun indah,, membuai jiwa.....
mambawa kehangatan didinginnya malam....
mengisi kehampaan hati yang kelam...
akankah ku lihat dirimu sayang....
tetap tegar mengadapi cobaan....
menantang badai menerjang ombak....
sampai tiba kebahagian kelak...
akankah ku dengar dirimu sayang,,,,
melantunkan nada, lagu surgawi...
menghangatkan malam mengisi hampa....
hingga tiba pagi yang cerah....
badai pasti berlalu....
ombak pasti melunak.....
kelak bunga pasti bersemi....
semoga kau sabar menanti....
berdiri tegar menantang badai....
walau ombak datang menerjang....
tetap teguh seperti karang......
pernah ku dengar nyanyian surga....
mengalun indah,, membuai jiwa.....
mambawa kehangatan didinginnya malam....
mengisi kehampaan hati yang kelam...
akankah ku lihat dirimu sayang....
tetap tegar mengadapi cobaan....
menantang badai menerjang ombak....
sampai tiba kebahagian kelak...
akankah ku dengar dirimu sayang,,,,
melantunkan nada, lagu surgawi...
menghangatkan malam mengisi hampa....
hingga tiba pagi yang cerah....
badai pasti berlalu....
ombak pasti melunak.....
kelak bunga pasti bersemi....
semoga kau sabar menanti....
Madu dan Racun
Rasaku t'lah terpenjara...
Dalam romantika cinta...
Indahnya terus membawaku...
Semakin tersesat dalam labirin hatimu...
Pada puncak kebingungan...
Sebuah altar ku temukan...
Adakah ini persembahan...
Hanya ada dua pilihan...
Racun dan madu...
Haruskah kupilih salah satu...?
Racun yang 'kan membunuh rasaku...
Hingga selamanya aku akan mencintaimu saja...
Atau madu...
Yang 'kan jadi candu...
Membuatku tak mampu...
Temukan jalan keluar dari hatimu...
Ternyata tak jauh beda...
Madu dan racunmu kucampur saja...
Biar aku terus tersesat direlung hatimu...
Dan bertahan hingga ujung usiaku..
Dalam romantika cinta...
Indahnya terus membawaku...
Semakin tersesat dalam labirin hatimu...
Pada puncak kebingungan...
Sebuah altar ku temukan...
Adakah ini persembahan...
Hanya ada dua pilihan...
Racun dan madu...
Haruskah kupilih salah satu...?
Racun yang 'kan membunuh rasaku...
Hingga selamanya aku akan mencintaimu saja...
Atau madu...
Yang 'kan jadi candu...
Membuatku tak mampu...
Temukan jalan keluar dari hatimu...
Ternyata tak jauh beda...
Madu dan racunmu kucampur saja...
Biar aku terus tersesat direlung hatimu...
Dan bertahan hingga ujung usiaku..
Senin, 03 Januari 2011
Aku sayang Dia
bagaimana caranya ucapkan aku sayang dia?
di kala aku dan dia tidak saling berdekatan.
waktu aku masih ada di dekatnya.
tak pernah terucap sepatah kata kiasan.
aku tidak suka dengan rayuan gombal yang tak bermakna.
aku laki-laki yang tak pandai bermain kata untuk memanja.
takut hati engkau tertusuk dengan manis pedas kata-kata.
tapi di kala engkau tak ada, batin ini seolah tersiksa.
sekarang aku bagai mengemis kasih sayang.
tapi engkau bagai rasa yg susah menghilang.
mungkin bayang itu masih terpatri padaku.
sayang sekali, padahal aku ingin bertemu.
bagaimana cara ungkapkan aku sayang dia?
saat aku dan dia benar-benar terpisah.
kini seolah semua sirna seketika.
rasa yg dulu kupendam tak punya tempat bermakna.
di kala aku dan dia tidak saling berdekatan.
waktu aku masih ada di dekatnya.
tak pernah terucap sepatah kata kiasan.
aku tidak suka dengan rayuan gombal yang tak bermakna.
aku laki-laki yang tak pandai bermain kata untuk memanja.
takut hati engkau tertusuk dengan manis pedas kata-kata.
tapi di kala engkau tak ada, batin ini seolah tersiksa.
sekarang aku bagai mengemis kasih sayang.
tapi engkau bagai rasa yg susah menghilang.
mungkin bayang itu masih terpatri padaku.
sayang sekali, padahal aku ingin bertemu.
bagaimana cara ungkapkan aku sayang dia?
saat aku dan dia benar-benar terpisah.
kini seolah semua sirna seketika.
rasa yg dulu kupendam tak punya tempat bermakna.
Aku dan Dia
Manusia tidak akan pernah menjadi sempurna, begitu pula dirinya, apalagi aku.
Dia adalah aku, aku adalah dia. Setiap kisahnya adalah kisahku.
Setiap sedihnya adalah air mataku dan setiap senyumnya adalah tawaku.
Aku bagaikan bercermin setiap kali lebih jauh mengetahui tentang dirinya.
Semuanya begitu indah saat dirinya hadir disampingku.
Kenyamanan yang tidak pernah terbeli dari tulusnya niatku untuk selalu bersamanya.
Setiap duri tersembunyi darinya yang berhasil melukaiku, selalu aku nikmati dengan kecewa yang merajut.
Menyulam bagian demi bagian yang semakin memperkuat jaring rindu yang kubuat sendiri.
Jaring rindu yang demikian luas untuk menampung hatiku yang jatuh kepadanya.
Aku meletakan segalanya untuk cintaku kali ini, untuk wanita yang padanya aku jatuh hati.
Kutaruh saja disana, untuk dia tahu. Sampai nanti aku menangis untuk kebahagiaan,
ataupun tertawa dalam lirih yang tercipta.
Dia adalah aku, aku adalah dia. Setiap kisahnya adalah kisahku.
Setiap sedihnya adalah air mataku dan setiap senyumnya adalah tawaku.
Aku bagaikan bercermin setiap kali lebih jauh mengetahui tentang dirinya.
Semuanya begitu indah saat dirinya hadir disampingku.
Kenyamanan yang tidak pernah terbeli dari tulusnya niatku untuk selalu bersamanya.
Setiap duri tersembunyi darinya yang berhasil melukaiku, selalu aku nikmati dengan kecewa yang merajut.
Menyulam bagian demi bagian yang semakin memperkuat jaring rindu yang kubuat sendiri.
Jaring rindu yang demikian luas untuk menampung hatiku yang jatuh kepadanya.
Aku meletakan segalanya untuk cintaku kali ini, untuk wanita yang padanya aku jatuh hati.
Kutaruh saja disana, untuk dia tahu. Sampai nanti aku menangis untuk kebahagiaan,
ataupun tertawa dalam lirih yang tercipta.
Langganan:
Postingan (Atom)