Jumat, 17 Juni 2011

Surat untuk Tuhan

aku sedih terlalu terperangkap dunia
melupakan siapa Sang Pencipta
hanya menjelajahi sesuatu yang kasat mata
menyerapi omong kosong belaka
seolah kehilangan beribu makna, sia-sia

aku sedih terlalu angkuh
berkorban dengan banyak peluh
terkadang aku pun rapuh
berbalut pendirian yang tak kukuh
dan kembali lagi aku terjatuh

walau penderitaan silih berganti menerpa
masih saja keegoisan hati memaksa
terperangkap lagi kedalam jebakannya
seolah tak mau mengalah dengan noda
akupun kembali dalam egois asa

terlalu jauh aku berjalan
menapaki jalan tiada arah tujuan
semakin tak terlihat lagi harapan
musnah berjuta penantian
terlalu sibuk dengan carut marut kehidupan
hingga mengabaikanMu ya Tuhanku
ini tulisanku yang berupa pengakuan
terpaku di atas doa dalam keheningan
ku bersimpuh meminta ampunan
hingga tiba saatnya aku terkapar di hadapanMu
sendiri sepi tanpa teman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar