aku mencintainya hingga rela memberikan sayatan tubuhku untuknya
bukan dalam perumpamaan, akan kulakukan jika memang harus
suatu saat dia akan tahu' akulah 'jantung'nya
aku tetap meyakini dialah alasan aku tetap dijalan pejuang
dan akan kuremukan apapun yang coba menyakitinya
harus kudapati hidupnya lebih baik dari hidupku
biar aku jadi ayah saat dia merindukan ayahnya
aku pelawak untuk hatinya ketika muram tak terhibur
aku mencintainya hingga lunak hati ini untuknya
aku mencintainya seperti aku mencintainya
lelaki yang menangis...
itulah aku saat mencintainya
mengingat sakitnya sambil menggigil dan pucat wajahnya
bayangan malaikat maut berkelebat lewat
saat-saat terburuk dalam hidupku
itulah kenapa pejuang ini akan tetap menjaganya
hingga darah dan jantung lemah tak berkutik dan mati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar